Sabtu, 07 Desember 2013

Misteri Kematian Paul Walker III

Sungguh mengejutkan hari ini muncul 1 bukti baru tentang kematian Paul Walker, muncul 1 buah video yang di unggah lewat youtube pada hari ini :


Dari Video ini terlihat sebuah roket yang di duga ditembakkan oleh sebuah Drone milik Pemerintah AS, namun keaslian Video ini masih dipertentangkan oleh khalayak ramai..

Jumat, 06 Desember 2013

Penghapusan Fakta Sejarah lewat Film III (Pirate of Caribbean)

Sejarah dan Kehebatan Pasukan Janissary

Guna meminimalisir ancaman dari negeri sekitar Aljazair, selain ancaman utama Spanyol, Khairuddin kemudian meminta kepada Khalifah Sulaiman I agar kekuasaan Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kepadanya. Sulaiman I pun setuju. Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin pasukan pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.
Dalam masa kepemimpinan Khairuddin, Pasukan Janissary berhasil melakukan banyak penyelamatan Umat Islam di Andalusia. Tercatat mereka melakukan 7 kali pelayaran dengan 36 buah kapal untuk mengangkut Umat Islam Spanyol yang diburu bagai hewan oleh Ferdinand II dan Pasukan Salibnya.
Pertengahan dekade 1520-an, Pasukan Darat Janissary yang dipimpin langsung Khalifah Sulaiman I berhasil memenangkan semua pertempuran darat. Pada saat bersamaan, Pasukan Laut Janissary di bawah pimpinan Khairuddin juga berhasil mengontrol lalu lintas pelayaran di Laut Tengah sepenuhnya. Kondisi ini membuat Pasukan Salib Kristen Eropa menjadi pusing tujuh keliling.

Awal Mula Minuman Capucchino

Dalam suasana putus asa, pada tahun 1529 di pulau Penon, Spanyol menembakkan meriam ke menara masjid saat Adzan sedang berkumandang. Maka terjadilah peperangan hebat di Penon dan setelah 20 hari pulau tersebut berhasil dikuasai kembali oleh Khairuddin. Sementara di daratan, Sulaiman I membombardir Wina (Ibukota Austria) dengan dua kali serangan namun keduanya gagal. Pasukan Islam yang mundur dari pertempuran meninggalkan beberapa karung kopi yang kemudian mengubah aturan Paus Roma yang sebelumnya mengharamkan minuman yang biasa diminum kaum muslim itu. Kemudian mereka menyebut minuman itu sebagai dengan nama Cappuccino.
Pada tahun 1535 Pasukan Salib Gabungan Spanyol dan Genoa di bawah pimpinan Charles V dan Andrea Doria (Knight of Malta) menyerang Tunisia dengan kekuatan 25.000 orang pasukan dan 500 kapal. Pertempuran pun berjalan tidak imbang hingga Tunisia pun jatuh ke tangan Spanyol. Pada tahun-tahun selanjutnya, Khairuddin Sang Barbarossa mengalami banyak kekalahan. Namun ia berhasil menduduki kepulauan Beleares dan merampas kapal-kapal Portugis dan Spanyol di selat Gibraltar.

Akhir Gemilang Barbarosa Sebelum Tutup Usia

Tahun 1538, Pasukan Salib Gabungan Italia-Spanyol menyerang Preveza yang saat itu merupakan pelabuhan penting di Laut Tengah. Andrea Doria memimpin 40 kapal dan Barbarossa hanya memimpin 20 kapal. Namun dengan kecerdikannya, Barbarossa memecah armadanya ke tiga arah dan menjebak Pasukan Andrea Doria di tengah untuk kemudian membombardir armada Andrea Doria habis-habisan. Andrea Doria dan armada lautnya pun lari dari pertempuran. Walau begitu, Khairuddin tak mengejarnya karena ia tak ingin berperang di laut lepas, mengingat kapal-kapal armada laut Spanyol mempunyai peralatan yang lebih canggih. Apalagi ia hanya memimpin 20 kapal.
Tiga tahun kemudian, Pasukan Salib Gabungan Spanyol-Genoa kembali menyerang Aljazair dengan kekuatan 200 kapal. Mereka sengaja melancarkan serangan di luar musim berlayar, untuk menghindari pertemuan dengan Pasukan Barbarossa. Rakyat Aljazair di bawah komando Hasan Agha berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan Aljazair. Charles V dan Andrea Doria yang memimpin serangan tak mengira bahwa pertahanan dan strategi perang Hasan Agha sangat matang, sehingga armadanya pun kacau-balau. Ketika itu pula tiba-tiba badai laut dahsyat menghantam Laut Mediterania. Andrea Doria dan Charles V berhasil selamat, dan kembali ke negerinya dengan kekalahan pahit.
Tahun 1565, dalam usia senja, Khairuddin Barbarossa memimpin pasukan untuk merebut Malta dari tangan Knight of St. John. Namun dalam pertempuran itu, Khairuddin gugur. Kemudian Khairuddin dimakamkan di Istanbul. Di dekat kuburannya didirikan masjid dan madrasah untuk mengenangnya. Hingga kini makam tersebut masih terawat untuk menjadi bukti kepahlawanan Khairuddin alias Barbarossa yang namanya masih ditakuti bangsa Eropa hingga zaman sekarang. 


Ilustrasi :

 

Penghapusan Fakta Sejarah lewat Film II (Pirate of Caribbean)

Awal Gerakan Barbarosa

Pada suatu hari, tanpa sebab yang jelas, kapal milik keluarga mereka diserang secara brutal oleh kapal militer Knight of Rhodes. Dalam peristiwa ini, adik bungsu Aruj dan Khairuddin tewas terbunuh. Aruj dan Khairuddin sangat terpukul dengan kematian adik bungsu mereka. Sejak saat itu, mereka melakukan aksi bajak lautkepada semua kapal-kapal militer milik kerajaan-kerajaan Kristen. Aksi-aksi mereka sangat menggemparkan dan membuat mereka ditakuti militer Kristen. Aruj dan Khairuddin pun kemudian dikenal sebagai The Barbarossa Brothers Pirates karena keduanya berjanggut merah.

Kaum Eropa menyebut Barbarossa sebagai BAJAK LAUT, meskipun tidak ada bendera hitam dan tengkorak yang menjadi simbol bajak laut. Maka jangan heran apabila zaman perjuangan dulu, Penjajah menyebut pejuang kita sebagiEXSTRIMIS dan sekarang para mujadin disebut sebagai TERORIS. Bendera yang dipasang Aruj dan Khairuddin di kapal mereka adalah sebuah bendera berwarna hijau berisi kaligrafi doa Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad, empat nama khulafaur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam Yahudi (Bintang David). Awak kapal yang dipimpin kedua bersaudara ini terdiri atas orang-orang Islam dari bangsa Moor, Turki, dan Spanyol, serta beberapa orang Yahudi.

Pada tahun 1492 M, Andalusia yang sejak tahun 756 M dikuasai oleh Daulah Khilafah Islamiyah, jatuh ke tangan Pasukan Salib yang terdiri atas pasukan gabungan Aragon dan Spanyol. Dalam peristiwa penaklukan Andalusia ini, jutaan orang Islam dan Yahudi tewas dibantai pasukan yang dipimpin Raja Ferdinand II dari Aragon.
Peristiwa itu mengubah haluan misi dendam Aruj dan Khairuddin menjadi misi jihad Islam. Bahu-membahu bersama sekelompok milisi bangsa Moor, mereka kemudian menyelamatkan puluhan ribu Umat Islam dari Spanyol ke Afrika utara (Maroko, Tunisia dan Aljazair). Kemudian mereka membangun basis pertahanan laut di Aljazair untuk menghadang gelombang serangan Pasukan Salib dari jalur Afrika Utara menuju Tanah Suci Palestina.
Khalifah Islam saat itu, Sulaiman I, mendengar cerita-cerita heroik Barbarossa bersaudara. Sulaiman I sangat kagum pada heroisme mereka. Karena prestasi mereka di lautan, akhirnya Sulaiman I mengangkat Aruj dan Khairuddin sebagai Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah untuk membenahi Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah yang amburadul.

politik adu domba (DEVIDE ET IMPERA)
Salah satu Senjata penjajah yang sampai hari ini masih digunakan adalah “Politik Adu Domba”. Ya, gak jauh bedalah ama Agama Syiah hari ini. Sama halnya dengan perjuangan Barbarossa, Pada tahun 1518 Spanyol berhasil menghasut Amir kota Tlemcen (Tilmisan) (baca : wikipedia) untuk melancarkan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian menyerahkan pemerintahan Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara. Lalu ia memimpin pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Hati Aruj sangat pilu karena ia malah berperang dengan saudara sendiri sesama Muslim. Akibatnya ia kurang berkonsentrasi dan pasukannya kocar-kacir. Aruj sempat lolos, namun banyak pasukannya yang tertangkap. Karena hubungan emosionalnya dengan anak buahnya, Aruj kembali ke Tlemcen untuk bertempur dan ia gugur dalam pertempuran tersebut.
Dengan gugurnya Aruj, kepemimpinan Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah beralih ke tangan Laksamana Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di Laut Tengah telah berakhir. Lalu, dengan percaya dirinya, Spanyol mengirim 20.000 tentaranya ke Aljazair. Pertempuran hebat pun terjadi, namun Khairuddin berhasil menghajar pasukan laut tersebut.

Penghapusan Fakta Sejarah lewat Film I (Pirate Of Caribbean)

Siapa yang tidak kenal dengan film Pirates of Caribbean, film yang sukses di kancah box office dari Amerika hingga seluruh dunia.Film yang menyajikan aksi yang mengagumkan dan komedi yang segar sungguh cocok di tonton oleh seluruh masyarakat.

Namun saya tidak membahas tentang keunggulan film ini namun saya akan terfokus oleh salah satu tokoh dalam film ini yaitu; Hector Barbarossa (Barbossa). Siapa sih sesungguhnya Kapten Barbarossa (Barbossa) yang sering dikerjai oleh Jack Sparrow..?? Di dalam film Pirates of The Caribean dimana karakter Barbarossa sebagai Kapten Kapal Black Pearl yang jahat dan Bengis. Malah yang lebih parah Penjelasan produser bahwa Barbarossa adalah Karakter fiksi alias tidak pernah ada.Ternyata sejarah berkata lain. Sangat jauh dari apa yg di produksi oleh orang-orang kafir di barat sana. Justru Captain Barbarosa adalah Laksamana Islam yang sangat di segani dan di takuti di Turki pada zaman Khilafah Utsmani (Ottoman). Berikut Biografi Beliau ;



The Barbarosa Brothers

Pada abad ke-15 masehi, di Laut Mediterania ada dua bajak laut bersaudara yang disebut The Barbarossa Brothers. Kedua tokoh ini menjadi legenda dalam dunia ‘per-bajak-laut-an’ dan merupakan tokoh bahari yang SANGAT DITAKUTI orang-orang EROPA pada zamannya. Dan sejarah mencatat bahwa mereka adalah Bajak Laut nomor 1 yang paling ditakuti (Baca : 8 real life pirates who roved the high seas). Kebiasaannya ialah membajak barang-barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal milik kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut Mediterania. Awak kapal yang dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena melawan atau hidup dengan menyerah secara sukarela.


 Barbarossa bukanlah sebuah nama. Barbarossa merupakan kata dalam bahasa Latin –gabungan dari kata barber (janggut) dan rossa (merah) ada juga yang mengatakan Baba Arch. Jadi Barbarrossa berarti janggut merah. Barbarossa merupakan julukan yang diberikan oleh para pelaut Eropa kepada kakak-beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki atau Khayr ad-Dīn (Khiḍr). Kedua kakak beradik ini hanyalah pelaut-pelaut biasa yang rutin berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki.

Kamis, 05 Desember 2013

Misteri Kematian Paul Walker II

Dan juga ada fakta yang menarik tapi ini datangnya dari grup komedi Jackass setelah dilihat lebih cermat simbol grup ini mirip sekali dengan sebuah masyarakat rahasia yaitu Bones and Skull dari Universitas Yale
     

Bones and Skull                       The Jackass


Jika kita tarik ke 13 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2000 terdapat sebuah film berjudul The Skull yang juga dibintangi oleh Paul Walker, film ini menceritakan "penuh" tentang organisasi yang didirikan oleh William Huntington dan Alphonso Taft. mungkin para konspirator membiarkan "budak" ini menikmati hidup sebagai orang yang dihormati dan terkenal untuk sementara dan akhirnya para konspiraot memutuskan mengakhiri karir dan hidup aktor ini pada tanggal 30 November 2013.

 Dan yang terakhir adanya kesamaan kematian antara Ryan Dunn dan Paul Walker, Ryan Dun tewas pada pukul 3.30 pagi dan Paul Walker 3.30 sore yang berbeda hanya bentang waktunya, dan keduanya sama-sama tewas oleh kecelakaan porsche yang mereka miliki

Misteri Kematian Paul Walker I

Sudah hampir 1 minggu semenjak kematian aktor Paul Walker yang diakibatkan oleh kecelakaan mobil porsche bersama seorang temannya, memang sekilas dalam kasus kematian aktor yang dikenal lewat film fast & furious ini hanya kasus kecelakaan murni yang disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error

namun 2 hari pasca kematian Paul Walker sebuah fanspage luar negeri yang bernama "Illuminati Killer" mengeluarkan pernyataan yang cukup membuat saya kaget, yaitu Paul Walker tewas karena dibunuh oleh para konspirator..??

Setelah surfing di internet saya menemukan fakta-fakta yang lumayan unik dan cukup mengejutkan, kejadian ini ada hubungannya dengan sebuah serial TV yang sering ditayangkan oleh Fox Channel yaitu The Family Guy. Saya merasa heran karena serial ini juga pernah menayangkan ilustrasi Bom Boston, hanya sebentar saya melihat-lihat serial ini di youtube lalu muncul 1 judul yang bertuliskan "R.I.P Brian Griffin" memang tidak ada yang aneh dengan video ini,namun ada yang membuat saya tertarik yaitu karakter anjing bernama Brian yang tewas tertabrak oleh sebuah mobil dan karakter yang dimainkan oleh Paul Walker di film fast & furious adalah Brian O'Connor dan juga Paul tewas oleh kecelakaan mobil..?? *Mind Fuck*



Selasa, 17 September 2013

Jejak Bom Boston yang " tertinggal " di film National Treasure

Tak terasa sudah 6 bulan lebih peristiwa itu terjadi, peristiwa yang menyebabkan publik tersentak kaget. Dimana sebuah letusan bom terjadi yang "katanya" di ledakan oleh teroris, namun benarkah peristiwa itu dilakukan oleh mereka yang disebut dengan "teroris" ...???

Sebuah "jejak" dengan jelas telah ditinggalkan oleh para konspirator, berbeda dengan "jejak" yang ada di serial kartun Family Guy. Namun "jejak" ini telah lama di tinggalkan oleh para konspirator, malahan "jejak" ini telah di tinggalkan selama 9 tahun lamanya tapi ternyata banyak yang tidak sadar akan itu, "jejak " itu ada di film National Treasure. Dalam satu adegan menunjukkan karakter utama film bernama Benjamin Gates          (Nicholas Cage) sedang menggali reruntuhan kapal " Charlote " dan setelah beberapa lama dia menemukan lonceng dari kapal tersebut.

Lihat gambar di bawah ini :



Sudah terlalu banyak bukti-bukti yang menunjukkan bahwa peristiwa Pemboman Boston adalah operasi false flag, atau operasi inteligen untuk menciptakan dalih bagi dilakukannya satu kebijakan tertentu. Seperti operasi pemboman WTC tahun 2001 yang menjadi dalih kebijakan "perang melawan terorisme" yang termasuk di antaranya adalah menyerbu Afghanistan dan Irak.

Sabtu, 10 Agustus 2013

Kabut Di Balik Revolusi Bolshevik II

Pada saat menuju Russia,Lenin juga kembali dari pembuangan. Lenin sendiri memulia karir revolusinya selagi menjadi mahasiswa di Kazan, dimana ia menjadi seorang penggemar Karl Marx. Dibantu Jerman dan di temani 150 revolusioner terlatih, ia bawa dengan kereta api tertutup serta membawa uang sebesar 5 juta dolar.

Hingga November 1917,Lenin dan Trotsky di bantu dari barat, memicu sebuah pemberontakan yang menuai sukses da menawan pemerintahan Russia bagi para pendukung Bolsheviks. Dalam perjalanan revolusi, cengkraman para komunis tidaklah aman ,percekcokan internal antara si merah dan si putih berlangsung hingga tahun 1922 dan menelan korban hingga 28 juta orang.

Setela berkuasa Lenin perlahan-lahan mulai memahami bahwa ada orang lain yang mengendalikann Soviet secara diam-diam, hingga dia berkeluh-kesah " Negara ini tidak berjalan sesuai fungsinya sebagaimana yag kita inginkan!! Ibarat kan seseorang sedang dan memegang setir mobil namun mobil tersebut tidak berjalan sesuai keinginan orang itu" tidak salah lagi ini kekuatan bayangang yang di miliki para SS dan Lenin menyebut mereka dengan kapitalis yang memonopoli keuangan.

Pada tahun 1922, kelaparan mulai melanda Soviet dan sekitar 5 juta orang tewas kelaparan, Lenin harus mengakui bahwa Marxisme sebagai sistem ekonomi merupakan sebuah kegagalan yang besar. Ia melakukan reformasi ekonomi yang gagal secara sistematik, ia menghapus sistem barter Marxis dan kembali kepada mata uang dan upah kerja kepada rakyat Russia. Sedikit demi sedikit kelaparan mulai lenyap dan rakyat Russia mulai mendapatkan/memperoleh hak atas tanah, pada akhir hayatnya Lenin mulai memahami akibat dari tindakannya.

Pada tahun 1942 pada akhir hayat nya ia berkata

"aku melakukan kekeliruan, mimpi burukku ialah perasaan bahwa aku tersesat di lautan darah dari korbanku yang tidak kukira, terlambat sudah untuk kembali untuk menyelamatkan Russia kita membutuhkan seorang seperti Francis As-sisi. Dengan sepuluh orang sepertinya kita baru bisa menyelamatkan Russia"

Minggu, 28 Juli 2013

Kabut Di Balik Revolusi Bolshevik I

Revolusi Bolshevik atau dikenal juga dengan Revolusi Oktober adalah revolusi yang dilakukan oleh pihak komunis Rusia, di bawah pimpinan Lenin. Setelah merebut kekuasaan di Petrograd, ibu kota Rusia kala itu, mereka menggulingkan pemerintahan nasionalis di bawah pimpinan Alexander Kerensky yang mulai memerintah sejak bulan Februari. Pemerintahan ini diangkat setelah Tsar Nikolas II dari Rusia turun takhta karena dianggap tidak kompeten. (Wikipedia).

Itulah yang disebutkan didalam semua buku sejarah di dunia, namun siapa tahu kalau di balik semua itu diawali dengan 1 kata yaitu "Minyak"

Iya memang semua ini diawali oleh persaingan antara perusahaan minyak milik seorang Rockfeller dengan sebuah perusahaan minyak asal Russia di Baku,Laut Kaspia. Sejarah umumnya menyatakan bahwa Russia adalah negara agraris namun faktnya setelah ahun 1907-1913, rata-rata produksi industri Russia melampaui AS,Inggris,dan Jerman yang dianggap negara industri pada masa itu.

Dalam buku Under Sign of Scorpion, pada akhir abad 19 Tsar Russia merupakan satu-satunya penghalang yang tersisa yang menentang Illuminati untuk menguasai dunia.Penyebab lainnya juga adalah adanya masyarakat rahasia di dalam Russia pada tahun 1905 percobaan dini  revolusi dilakukan di St.Peterburg dan Moskow, meski revolusi itu dapat di tumpas oleh Nikolas II namun ia harus menandatangani sebuah parlemen terpilih bernama Duma. Tsar memenjarakan dan mengasingkan sekitar 250.000 orang termasuk Lenin yang di buang ke Swiss, Trotsky ke AS, dan Joseph Stalin ke Siberia.

Di New York Trotsky mendapat angin segar para Bankir Wall Street bersedia untuk membiayai revolusi di Russia, setelah 2 bulan ia meninggalkan New York dengan membawa emas dan 275 relawan. Mereka berlayar ke Eropa pada 27 Maret 1917 dengan kapal S.S Christina sayangnya saat itu sedang terjadi perang dunia 1 dan akhirnya Trotsky kembali dipenjarakan oleh pemeritah Kanada dan mereka juga menyita seluruh barang bawaannya, namun itu tidak berlangsung lama seorang utusan gedung putih membawakan sebuah paspor Amerika dan trotsky kembali berlayar ke Russia.

Kamis, 11 Juli 2013

Doktrin Humanisme XI

Dalam “Skandal Loge Timur Raya” di Prancis pada 1992 dan pada operasi “Tangan Bersih” di Inggris yang diberitakan media Inggris pada 1995, diketahui kalau aktivitas-aktivitas di loge Masonik kebanyakan bertujuan untuk melegalkan keuntungan yang didapat secara ilegal. Diktrin kaum Mason tentang “moralitas humanis” hanyalah siasat untuk mencapai suatu tujuan yang digagas sejak bangsa Yahudi terusir dari tanah Palestina; yakni menguasai dunia dan menciptakan tatanan dunia baru sesuai apa yang dikehendakinya..
Dengan data dan fakta yang begitu banyak terbeberkan, sulit dipungkiri bahwa doktrin humanisme yang dikembangkan kaum Humanist Italia dan kemudian dimanfaatkan Freemasonry sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan, sangat bertolak belakang dengan pola fikir manusia yang mengimani Tuhan Pencipta Alam Semesta dan beramal saleh untuk menggapai ridha-Nya.
Bagi para Mason dan Humanist, segala sesuatu harus dilakukan semata-mata demi kemanusiaan. Nukilan dari sebuah buku terbitan komunitas Turki di bawah ini akan kian memperjelas bagaimana pola fikir orang-orang ini. Begini nukilannya:
“Moralitas Masonik didasarkan atas cinta terhadap kemanusiaan. Ia sepenuhnya menolak kebajikan karena harapan di masa depan, suatu ganjaran, suatu pahala, dan surga, karena ketakutan terhadap orang lain, suatu lembaga agama atau politik, kekuatan supranatural yang tidak diketahui… Ia hanya mendukung dan memuliakan kebaikan yang berhubungan dengan cinta terhadap keluarga, negara, umat manusia, dan kemanusiaan. Inilah salah satu sasaran terpenting dari evolusi Masonik. Mencintai manusia dan berbuat baik tanpa mengharapkan balasan dan mencapai tingkat ini adalah evolusi besar.”
Klaim-klaim pada kutipan di atas sangat menyesatkan. Tanpa disiplin moral agama tidak akan ada rasa pengorbanan kepada masyarakat. Dan, di mana hal ini tampaknya terwujud, hubungan lebih bersifat hanya di permukaan belaka. Mereka yang tidak memiliki moralitas agama, tidak takut ataupun menghormati Tuhan, dan di mana tidak hadir rasa takut akan Tuhan, manusia hanya memedulikan tujuan-tujuan mereka sendiri. Tak peduli bagaimanapun caranya karena tak ada rambu-rambu yang membatasi. Semua halal untuk dilakukan.
Tatkala manusia merasa kepentingan pribadinya terancam, mereka tidak dapat menunjukkan cinta sejati, kesetiaan, ataupun kasih sayang. Mereka menunjukkan cinta dan rasa hormat hanya terhadap siapa yang membawa keuntungan bagi diri mereka. Hal ini karena, menurut pemahaman mereka yang keliru, mereka hanya ada di dunia satu kali, dan karenanya, akan mengambil sebanyak-banyaknya. Lagi pula, menurut keyakinan keliru ini, tidak ada balasan bagi kecurangan maupun kejahatan yang mereka lakukan di dunia, karena tak ada surga atau neraka setelah kehidupan berakhir.
Literatur Masonik penuh dengan upacara moral yang berupaya menutupi fakta ini. Namun sebenarnya, moralitas yang tanpa agama ini tidak lebih dari retorika pura-pura. Fakta sejarah telah banyak mencontohkan bahwa tanpa disiplin diri yang diberikan agama atas jiwa manusia, dan tanpa hukum Tuhan, moralitas sejati tidak dapat dibangun dengan cara apa pun juga.
Jadi, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang mau, rela dan ikhlas beribadah kepada Allah dengan merendah, dan tidak berpaling dari-Nya, atau seolah buta dan tuli, sehingga tak dapat melihat dan mendengar karunia dan tanda-tanda keberadaan dan kebesaran-Nya.

Karenanya, sebelum Anda menelan mentah-mentah atau mengikuti sebuah doktrin, pahami dan kenali lah dahulu doktrin itu. Di dunia ini terlalu banyak kamuflase yang membungkus kepalsuan dan kebusukan, sehingga meski kemasannya sangat bagus, indah dan mewah, isinya belum tentu seperti itu. Jika sekali saja Anda terjerumus, Anda mungkin akan sulit untuk keluar lagi. Bahkan bisa saja Anda telah menjadi ateis sebelum Anda sendiri menyadarinya

Doktrin Humanisme X

Pada situs internet milik Mason, kemungkinan “moralitas tanpa agama” dijelaskan sebagai berikut:
“Apakah manusia itu? Dari mana ia datang dan ke mana ia menuju?... Bagaimana seseorang hidup? Bagaimana ia seharusnya hidup? Agama-agama mencoba menjawab aneka pertanyaan ini dengan bantuan prinsip-prinsip moral yang mereka pegang. Namun mereka menghubungkan prinsip-prinsipnya dengan konsep metafisis seperti Tuhan, surga, neraka, ibadah. Dan manusia harus menemukan prinsip-prinsip hidupnya tanpa melibatkan masalah-masalah metafisis, yang harus mereka percayai tanpa pemahaman. Freemasonry telah menyatakan prinsip-prinsip ini selama berabad-abad sebagai kemerdekaan, kesetaraan, persaudaraan, kecintaan terhadap kerja dan perdamaian, demokrasi, dan seterusnya.
Semua ini membebaskan manusia sepenuhnya dari berbagai kredo agama namun tetap memberikan sebuah prinsip hidup. Mereka mencari landasan-landasan mereka tidak pada konsep-konsep metafisis tetapi di dalam diri seorang manusia dewasa yang hidup di bumi ini.”
Teori ini jelas menyesatkan. Apalagi karena perjalanan sejarah umat manusia membuktikan bahwa di dalam masyarakat di mana agama telah dihancurkan, tidak ada moralitas dan hanya ada perselisihan dan kekacauan.
Pada 1789, para Mason menggerakkan Revolusi Perancis dengan cara menggaungkan slogan-slogan berbau cita-cita yang amat mulia, yakni “kemerdekaan, kesetaraan, dan persaudaraan”. Namun sejarah membuktikan, revolusi ini membuat ratusan ribu orang yang tak bersalah dipancung dengan pisau guillotine, sehingga negera itu berkubang darah. Bahkan orang-orang yang didorong untuk menjadi para pemimpin revolusi itu, ikut dipancung satu per satu.
Pada abad XIX, para Mason mendorong lahirnya sosialisme yang bersumber dari gagasan tentang kemungkinan moralitas tanpa agama. Akibatnya amat dahsyat karena sosialisme menuntut sebuah masyarakat yang sama rata, adil, tanpa eksploitasi dan pada akhirnya mengajukan penghapusan agama. Pada abad XX, doktrin ini menyeret manusia pada jurang kesengsaraan yang mengerikan karena doktrin ini memunculkan rezim komunis yang menguasai Uni Soviet, China, dan beberapa negara di Afrika dan Amerika Tengah. Rezim-rezim ini membunuh sedikitnya 120 juta jiwa manusia tak berdosa, dan tak pernah ada keadilan dan kesetaraan di negara-negara itu karena kekayaan dan aset negara yang melimpah hanya dikuasai dan dnikmati oleh para penguasanya. Dalam bukunyaberjudul “The New Class”, pemikir Yugoslavia Milovan Djilas menjelaskan bahwa para pemimpin komunis, yang dikenal sebagai “nomenklatur” membentuk sebuah “golongan dengan hak-hak istimewa” yang bertentangan dengan klaim-klaim sosialisme.
meski Masonry selalu mendengung-dengungkan tentang kemanusiaan, kita tidak menemukan catatan yang terlalu bersih. Di banyak negara, Masonry telah menjadi fokus bagi hubungan demi perolehan kebendaan secara buruk. Dalam skandal Loge Masonik P2 di Italia pada 1980, terungkap bahwa para Mason menjalin hubungan erat dengan mafia, dan para direktur loge (markas para Mason) terlibat dalam aktivitas seperti penyelundupan senjata, perdagangan obat terlarang, atau pencucian uang. Juga terungkap bahwa mereka merancang penyerangan terhadap saingan-saingan mereka dan orang-orang yang mengkhianati mereka.

Doktrin Humanisme IX

International Association Rotary Club atau yang biasa disebut hanya Rotary Club saja, memiliki cabang di lebih dari 170 negara, termasuk Indonesia. Anggotanya disebut Rotarian. Salah satu sayap gerakan zionis (Freemason) ini merupakan organisasi yang dikelola oleh para pemimpin bisnis dan profesional yang mewakili semua profesi, baik dokter, notaris, guru, politikus, dan lain sebagainya. Di Indonesia, sebagian besar anggota perkumpulan ini merupakan orang-orang keturunan Tionghoa, namun ada juga yang beragama Islam. Rotary Club begerak di bidang kemanusiaan. Hingga 2005, cabang-cabangnya yang berada di 170 negara telah berjumlah 32.000 dengan anggota sebanyak 1,2 juta orang. Rotary Club pertama kali hadir di Indonesia pada 1927 di Yogjakarta. Karena merupakan cabang, semua kegiatan dan peraturan yang berlaku pada Rotary Club Indonesia mengacu sepenuhnya pada ketentuan yang berlaku di Rotary International yang berkantor pusat di Amerika.

Aktifitas organisasi berlambang roda bergerigi ini sepenuhnya untuk kepentingan Freemason. Untuk mempermudah hubungan dengan berbagai sekte, agama, dan golongan, Rotary berpura-pura membatasi aktivitasnya hanya untuk masalah-masalah sosial dan kultural, dengan dalih demi kemanusiaan. Cara pencapaian sasarannya melalui pertemuan-pertemuan berkala, seminar, ceramah yang mengarah pada upaya mendekatkan antaragama dan menghapus segala perbedaan keagamaan. Ini mirip dengan ceramahnya para pendudung teologi inklusive, seperti yang digemar-gemborkan kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL). Tujuan utamanya adalah untuk membaurkan orang-orang Yahudi dengan bangsa lain dengan mengatasnamakan kasih dan persaudaraan. Melalui jalan ini mereka mampu mengumpulkan berbagai maklumat yang dapat membantu mereka dalam mencapai tujuan yang bersifat ekonomis dan politis, juga membantu mereka dalam menyebarkan tradisi tertentu (Kaballah, humanisme, dan lain-lain) yang akan memastikan timbulnya kemerosotan (degenerate) sosial. Ini dapat kita lihat melalui persyaratan keanggotaan yang hanya diberikan kepada orang-orang penting dan menonjol di masyarakat.

Seperti halnya Rotary Club, organisasi ini pun bergerak di bidang kemanusiaan, dan semua sepak terjang serta kebijakannya mengacu kepada Lions Club pusat. Yang berbahaya, di balik aktifitasnya di bidang kemanusiaan, organisasi ini juga secara diam-diam mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan masalah-masalah politik dan keagamaan di negara dimana klub ini berada. Data-data kemudian dikirim ke kantor pusat dan diolah di sana. Selanjutnya, kantor pusat merancang kegiatan yang harus dilakukan organisasi selanjutnya, sesuai tujuan yang hendak dicapai. Dalam aktifitasnya, Lions Club mengumandangkan jargon “Agama untuk Tuhan, Tanah air untuk semua”, yang mendorong orang berpaling dari Sang Pencipta, dan fokus kepada diri mereka sendiri (ajaran humanisme). Mereka juga menyerukan ide “ikatan kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antarumat manusia.

Ini lah garis besar aktivitas Lions Club.
1. Menyerukan slogan “Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan” (liberte, egalite, & fraternite);
2. Menyebarkan arti kebaikan dan kerjasama antarbangsa;
3. Membangun semangat kerukunan di antara pribadi-pribadi dengan cara melonggarakan dan menjauhkan ikatan-ikatan akidah (keyakinan).
4. Memperhatikan aspek keadilan sosial;
5. Aktif menyebarkan ilmu pengetahuan dengan berbagai sarana yang memungkinkan;
6. Menolong orang-orang cacat;
7. Meringankan beban kejenuhan hidup sehari-hari;
8. Memberikan pelayanan kepada lingkungan sekitar;
9. Menyelenggarakan perlombaan-perlombaan yang bersifat hiburan;
10. Mendukung proyek-proyek rehabilitasi sosial;
11. Mendukung proyek-proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB); dan sebagainya.

Untuk mencapai sebuah tujuan, orang, lembaga atau organisasi memang harus melakukan berbagai cara. Maka, seperti juga cara pengusaha beriklan, siapapun yang menyaksikan tayangan atau membaca iklan itu jangan lah terlalu mudah termakan oleh apa yang digembar-gemborkan, karena dapat merugikan, bahkan menyesatkan.
Dalam hal penyebaran ‘pencekokan’ doktrin humanisme yang dikemas dengan misi-misi kemanusiaan, bila dilihat dari satu sisi tentu saja ada baiknya karena setidaknya orang yang sedang menderita suatu penyakit atau tertimpa suatu musibah, akan tertolong. Namun dari sisi lain, tentu saja membahayakan akidah dan keimanan seseorang. Apalagi karena humanisme mengarahkan orang untuk melupakan Tuhan, menuhankan manusia, sehingga para Mason percaya bahwa moralitas dapat terwujud tanpa agama.

Doktrin Humanisme VIII

Sebagai penganut ‘ajaran yang berbeda’, kaum Humanis dan Freemason sesungguhnya tak dapat sejalan dengan masyarakat penganut agama yang memercayai adanya Tuhan, meski mereka terkesan toleran dan menghargai perbedaan. Apalagi karena mereka memiliki tujuan yang teramat besar. Berbagai terbitan internal Mason secara rinci menjelaskan filosofi humanis organisasi ini dan permusuhan mereka terhadap monoteisme. Tak terhitung banyaknya penjelasan, penafsiran, kutipan, dan alegori yang diajukan tentang topik ini di dalam terbitan Masonik.

Sebagaimana diungkap pada postingan sebelumnya, humanisme telah memalingkan wajahnya dari Pencipta umat manusia dan menerima manusia sebagai “bentuk tertinggi dari keberadaan di alam semesta”. Nyatanya, ini bermakna penyembahan terhadap manusia. Keyakinan tidak rasionil ini, yang diawali dengan kaum humanis pengikut Kabbalah di abad XIV dan XV, berlanjut hingga hari ini dengan Masonry modern. Salah satu humanis paling terkenal dari abad XIV adalah Pico Della Mirandola. Karyanya yang berjudul Conclusiones philosophicae, cablisticae, et theologicae dihujat oleh Paus Innocent VIII pada 1489 sebagai mengandung pemikiran-pemikiran bidah. Mirandola menulis bahwa tidak ada yang lebih tinggi di dunia selain kegemilangan manusia. Gereja memandang ini sebagai gagasan bidah dan tidak pelak lagi adalah penyembahan terhadap manusia. Memang, ini merupakan gagasan bidah karena tidak ada sesuatu pun yang patut dimuliakan selain Allah. Manusia hanyalah ciptaan-Nya.
Dewasa ini, kaum Mason memroklamirkan pemikiran bidah Mirandola tentang penyembahan manusia secara jauh lebih terbuka. Misalnya, pada sebuah buku kecil Masonik dikatakan: "Masyarakat-masyarakat primitif dahulu lemah, dan karena kelemahan ini, mereka menuhankan kekuatan dan fenomena di sekitar mereka. Namun Masonry menuhankan manusia saja"
Di dalam The Lost Key of Freemasonry, Manly P. Hall menjelaskan bahwa doktrin humanis Masonik ini berakar dari Mesir Kuno:
"Manusia adalah tuhan dalam proses penciptaan, dan sebagaimana di dalam mitos-mitos mistik Mesir, di atas jentera pembuat tembikar, dia dibentuk. Ketika cahayanya bersinar untuk mengangkat dan melindungi segala sesuatu, dia menerima mahkota rangkap tiga ketuhanan, dan bergabung dengan rombongan Pemimpin Mason, yang dengan jubah Biru dan Emas mereka, berupaya untuk menghalau kegelapan malam dengan cahaya rangkap tiga dari Loge Masonik".
Artinya, menurut kepercayaan Masonry, manusia adalah tuhan, namun hanya pemimpin agung yang mencapai kesempurnaan ketuhanan. Agar menjadi seorang pemimpin agung adalah dengan menolak sepenuhnya keimanan pada Tuhan dan fakta bahwa manusia adalah abdi-Nya. Fakta ini secara ringkas disebutkan oleh penulis lain,
J.D. Buck, dalam bukunya Mystic Masonry: "Satu-satunya diri Tuhan yang diterima Freemasonry adalah kemanusiaan sempurna…. Karenanya kemanusiaan adalah satu-satunya tuhan". Jelaslah bahwa humanis adalah suatu bentuk agama, dan tulisan-tulisan Masonik menegaskan hal ini. Pada sebuah artikel di majalah Turk Mason (Mason Turki), disebutkan, “Kita selalu menyatakan bahwa cita-cita tinggi Masonry terletak pada doktrin 'Humanisme'.”
Terbitan Turki lainnya menerangkan bahwa humanisme adalah sebuah agama: "Sama sekali bukan upacara kering dari dogma-dogma keagamaan, melainkan sebuah agama yang murni. Dan humanisme kita, ke mana arti hidup mengakar, akan memenuhi kerinduan yang tidak disadari kaum muda".

Bagaimana kaum Mason dan humanis menjalankan agamanya yang menyimpang ini? Untuk memahaminya, kita harus mengamati sedikit lebih dekat pada pesan-pesan yang mereka sebarkan kepada masyarakat.
Demi menyebarkan doktrin humanisme, Freemasonry menggunakan beragam cara. Bukan dengan kekerasan, melainkan dengan cara-cara yang mengatasnamakan kemanusiaan, seperti misalnya mendirikan organisasi-organisasi yang bergerak di bidang amal, lingkungan, kemanusiaan, dan sebagainya, sehingga orang yang tak tahu ‘makhluk’ apa sebenarnya organisasi itu, dapat terseret dalam kesesatan. Dari begitu banyak organisasi yang dibentuk Freemason, dua di antaranya, dan yang paling dikenal adalah International Association of Rotary Club dan International Association of Lions Club. LSM World Vision yang berkantor di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, juga dicurigai organisasi para Mason, karena logo LSM ini berupa gambar sebuah mata.

Rabu, 10 Juli 2013

Doktrin Humanisme VII

Gabungan kaum Humanis dan Fremasonry menjadi sebuah kelompok yang demikian efektif, karena di saat salah satu ‘bermain’ di bidang filsafat, yang lain bermain di bidang-bidang yang lain, terutama ekonomi dan politik. Maka, gabungan ini menjadi sangat berbahaya karena memiliki tujuan yang sama dan satu, yakni menguasai dunia dengan memperdaya penduduknya melalui bidang filsafat, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain.

Untuk mendapatkan definisi yang lebih jelas dari doktrin humanis yang merusak ini, kita dapat meloncat ke abad 20 dan mengamati literatur Masonik. Salah satu pengikut Mason Turki yang paling senior, Selami Isindag, mengarang buku berjudul Masonluktan Esinlenmeler (Inspirasi dari Freemasonry). Tujuan penerbitan buku ini adalah untuk mendidik pengikut Mason muda terkait kepercayaan Mason terhadap “Arsitek Agung Alam Semesta” yang menjadi dasar filsafat humanis dan berakar dari Kaballah. Ia mengungkapkan:

“Masonry bukannya tanpa Tuhan. Namun konsep Tuhan mereka berbeda dari yang ada pada agama. Tuhan Masonry adalah sebuah prinsip agung. Ia berada pada puncak evolusi. Dengan mengkritisi keberadaan di dalam diri kita, mengenal diri kita, dan secara sengaja menempuh jalan sains, kecerdasan, dan kebajikan, kita dapat mengurangi sudut antara ia dan diri kita. Kemudian, tuhan ini memiliki ciri-ciri baik dan buruk dari manusia. Ia tidak mewujud sebagai pribadi. Ia tidak dipandang sebagai tuntunan alam atau umat manusia. Ia adalah arsitek dari karya agung alam semesta, kesatuan dan keselarasannya. Ia adalah totalitas dari semua makhluk di alam semesta, sebuah kekuatan total yang mencakup segala sesuatu, dan energi. Walau begitu, tidak dapat dianggap bahwa ia adalah suatu permulaan… ini sebuah misteri besar”.

Dari buku ini jelas sulit untuk dipungkiri bahkan para Mason dan juga Humanis, mendewakan alam, bukan Tuhan, sebagai “Arsitek Agung Alam Semesta”. Dengan kata lain, mereka menuhankan alam dan seisinya, termasuk manusia, dan alam lah yang disembah. Lebih lanjut, dalam bukunya Isindag mengatakan begini;

“Selain alam, tidak mungkin ada kekuatan yang bertanggung jawab atas pikiran atau tindakan kita…. Prinsip-prinsip dan doktrin-doktrin Masonry adalah fakta-fakta ilmiah yang berdasarkan kepada sains dan kecerdasan. Tuhan adalah evolusi. Unsurnya adalah kekuatan alam. Jadi realitas absolut adalah evolusi itu sendiri dan energi yang mencakupnya.”

Majalah Mimar Sinan, sebuah organisasi penerbitan khusus bagi kaum Freemason Turki juga memberikan pernyataan tentang filsafat Masonik yang sama. Pada salah satu artikel majalah itu terdapat tulisan begini :

“Arsitek Agung Alam Semesta adalah kecenderungan menuju keabadian. Ia adalah jalan masuk ke keabadian. Bagi kami, ia adalah suatu pendekatan. Ia menuntut pencarian tanpa henti terhadap kesempurnaan mutlak di keabadian. Ia membuat jarak antara saat sekarang dan Freemason yang berpikir, atau, kesadaran.”
Inilah kepercayaan yang dimaksudkan para Mason ketika berujar, "kami memercayai Tuhan, kami sama sekali tidak menerima ateis di sekitar kami." Bukannya Tuhan yang disembah para Mason, namun konsep-konsep naturalis dan humanis semacam alam, evolusi, dan kemanusiaan yang dituhankan oleh filosofi mereka.

Bergabungnya kaum Humanis dengan para Mason membuat filsafat sesat ini terorganisir dengan sangat baik untuk diri mereka sendiri dan dunia yang ingin dikuasai. Maka tak heran jika kemudian muncul Teori Evolusi yang dicetuskan Charles Darwin, gerakan humanisme yang antara lain dimotori oleh organisasi American Humanist Association, dan sebagainya. Dan jangan heran pula jika kini hak asasi manusia (HAM) seolah bagai ‘firman’ Tuhan yang harus dijunjung tinggi, sehingga peristiwa sekecil apapun selalu dikait-kaitkan dengan HAM atau pelanggaran HAM.

Hak asasi yang dimiliki setiap individu di dunia ini memang harus dihargai dan dihormati, namun jika seseorang ditindak tegas karena melakukan sesuatu yang dianggap dapat merusak agama tertentu atau memicu kekisruhan, hal itu bukan lah pelanggaran HAM. Contoh paling jelas adalah pertikaian antara umat Islam Indonesia dengan jamaah Ahmadiyah. Ditinjau dari sisi mana pun, ajaran Ahmadiyah menyimpang dari Islam. Apalagi karena jamaah Ahmadiyah cenderung menutup diri dari umat Islam yang lain. Seharusnya, jamaah ini didorong untuk kembali kepada ajaran yang benar. Bukan justru dilindungi. Meski, penyerangan terhadap jamaah itu tak bisa dibenarkan karena dapat dikategorikan sebagai tindak kriminalitas yang diatur dalam KUHPidana.

Kamis, 04 Juli 2013

Doktrin Humanisme VI

Doktrin humanisme ditengarai mulai merambah Eropa sekitar abad 15 - 16 melalui para Ksatria Templar yang menjadi cikal bakal berdirinya Freemasonry.Adanya hubungan antara humanisme dengan Kabbalah ditegaskan berbagai sumber. Salah satunya adalah buku berjudul The Keys of This Blood karangan Malachi Martin, seorang profesor sejarah pada Lembaga Injil Kepausan Vatikan. Ia mengungkapkan bahwa pengaruh Kabbalah dapat dengan jelas teramati di antara para kaum humanis.

Pada abad 15, saat Italia sedang dalam pengaruh kuat ajaran Kristen Katolik, muncul sebuah jaringan persekutuan yang bercita-cita melepaskan diri dari kondisi yang dianggap mapan tersebut. Kemunculan jaringan ini beserta aksi-aksinya kita kenal dengan zaman Renaisans (Renaissance), sebuah era dimana kebudayaan Romawi-Yunani yang menempatkan manusia sebagai subjek utama, dibangkitkan kembali. Kelompok ini memberontak terhadap penafsiran tradisional tentang Injil sebagaimana dipertahankan oleh otoritas gerejawi dan sipil, serta menentang pilar-pilar filosofis dan teologis yang dikeluarkan oleh gereja bagi kehidupan sipil dan politis. Dengan sikap yang bertentangan, bahkan cenderung memusuhi gereja, kelompok ini memunyai konsepsi sendiri tentang pesan orisinil dari Injil dan wahyu Tuhan, yang disandarkan pada ajaran Kabbalah yang jelas bertentangan dengan Injil.

 Namun, kaum humanis Italia ini cukup cerdik untuk menyembunyikan dasar pemikiran dan filosofi mereka dengan menyingkirkan beberapa bagian dari gagasan Kabbalah, dan merekonstruksi konsep gnosis dengan kondisi terkini pada saat itu. Namun demikian, tetap saja gnosis yang mereka cari adalah suatu pengetahuan rahasia tentang bagaimana menguasai kekuatan alam yang buta untuk tujuan sosiopolitis.

Pendeknya, masyarakat humanis yang terbentuk pada masa itu ingin menggantikan budaya Katolik Eropa dengan sebuah budaya baru yang berakar pada Kabbalah. Mereka bermaksud menciptakan perubahan sosiopolitis untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan, yakni menciptakan tatanan dunia baru dimana mereka lah penguasanya.

Dalam bukunya, Martin menulis begini sebagai bukti bahwa doktrin humanis bersumber dari Kaballah: “Para calon anggota persekutuan humanis awal ini adalah pengikut Kuasa Agung Arsitek Kosmos yang Agung yang mereka representasikan dalam bentuk Tetragrammaton Sakral, YHWH…. (kaum humanis) meminjam lambang-lambang lain Piramid dan Mata Yang Melihat Segalanya terutama dari sumber-sumber Mesir”. Indikasi bahwa Mason berada di balik doktrin humanis adalah, kaum humanis menggunakan konsep “Arsitek Agung Alam Semesta” , dan konsep ini juga digunakan oleh kaum Mason hingga saat ini.
Soal adanya hubungan antara para Mason dengan kaum Humanis, dalam bukunya Martin menulis begini:

“Sementara itu, di daerah utara lainnya, berlangsung sebuah persatuan yang jauh lebih penting dengan para humanis. Sebuah persatuan yang tak diduga siapa pun ….”

Yang dimaksud Martin sebuah persatuan yang tak diduga tersebut adalah Freemasonry yang hingga kini pun masih dianggap sebagai sebuah persekutuan atau organisasi persaudaraan kaum Yahudi yang sangat rahasia. Kaum Humanis Italia yang nota bene Yahudi dan anggota Freemasonry yang juga Yahudi, kemudian menyatu untuk mencapai tujuan yang sama; mendirikan negara sendiri yang kini dikenal dengan nama Israel, dan menguasai dunia dengan membentuk tatanan dunia baru

Rabu, 03 Juli 2013

Doktrin Humanisme V

Karakteristik paling jelas dari manifesto tersebut adalah mempertahankan garis antiagama pada Manifesto Humanis I. Seperti halnya manifesto 1933, kaum humanis tetap percaya bahwa teisme tradisional adalah keimanan yang tak terbukti dan sudah ketinggalan zaman, khususnya keimanan akan Tuhan yang mendengarkan doa, yang dianggap hidup dan memerhatikan manusia, mendengar dan memahami, serta sanggup mengabulkan doa-doa mereka.

“…. Kami percaya bahwa agama-agama otoriter atau dogmatik yang tradisional,yang menempatkan wahyu, Tuhan, ritus, atau kredo di atas kebutuhan dan pengalaman manusia merugikan spesies manusia…. Sebagai orang yang tidak bertuhan, kami mengawali dengan manusia bukannya Tuhan, alam bukannya ketuhanan ….” ini lah salah satu pernyataan dalam Manisfesto Humanis II.
Pernyataan ini jelas mengandung pemikiran yang dangkal. Alih-alih menjadi sebuah doktrin yang dapat dipercaya, humanisme ternyata tidak lebih dari upaya sekumpulan orang yang sejak awal adalah ateis dan antiagama, serta menganggap konsep pemikiran mereka benar dan masuk akal. Bertolak belakang dengan janji-janji filsafat humanis, ateisme hanya membawa perang, konflik, kekejaman, dan penderitaan bagi dunia.

Namun, upaya kaum humanis untuk menggambarkan keimanan kepada Tuhan dan agama-agama monoteistik sebagai kredo yang tidak berdasar dan ketinggalan zaman, sebenarnya bukan hal baru. Sebab, doktrin ini hanya memperbarui sebuah klaim berusia ribuan tahun dari mereka yang mengingkari Tuhan. Di dalam Al Quran, Allah menjelaskan argumen seumur dunia yang dikemukakan oleh orang-orang kafir.

“Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng-dongengan orang-orang dahulu. (QS. An-Nahl, 16: 22-24)

Ayat ini mengungkapkan bahwa penyebab sebenarnya dari penolakan orang-orang kafir terhadap agama adalah kesombongan yang tersembunyi di dalam hati mereka. Filsafat yang disebut humanisme hanyalah tampakan lahiriah belaka dari tindakan manusia dalam mengingkari keberadaan Tuhan. Dengan kata lain, humanisme bukanlah cara berpikir yang baru, sebagaimana mereka yang mendukung klaimnya. Ia sudah ada sejak zaman nabi-nabi dahulu. Bahkan sebelumnya.
Jika kita mencermati perkembangan humanisme di dalam sejarah Eropa, kita akan menemukan banyak bukti nyata tentang hal ini.

Sebelumnya disebutkan bahwa penyebar doktrin humanisme adalah sebuah kelompok yang menolak keberadaan Tuhan alias ateisme, yang sengaja menyebarkan doktrin ini untuk mewujudkan sebuah Tatanan Dunia Baru yang dapat dikendalikan dan dikuasai, yakni bangsa Yahudi dengan organisasi Freemansonry-nya. Penelitian yang dilakukan membuktikan, bahwa ajaran humanisme bersumber dari Kabbalah, sebuah doktrin yang berasal dari Mesir Kuno dan dianut oleh sebagian bangsa Yahudi, termasuk para Mason.


Doktrin Humanisme IV

Singkatnya, apa yang dianggap sebagai pembenaran ilmiah di balik humanisme telah terbukti tidak sahih dan janji-janjinya gagal. Namun demikian, kaum humanis tidak meninggalkan filsafat mereka, tetapi malahan mencoba untuk menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia melalui metode propaganda massa. Khususnya pada periode pascaperang terjadilah propaganda humanis yang intens di lapangan sains, filsafat, musik, kesusasteraan, seni, dan film. Pesan menarik namun kosong yang diciptakan oleh para ideolog humanis telah disampaikan kepada massa secara bertubi-tubi. Lagu "Imagine" karya John Lennon, penyanyi solo dari grup musik paling terkenal sepanjang masa, the Beatles, adalah contohnya. Dengan lirik "Bayangkan tiada agama," merupakan salah satu propagandis terdepan dari filsafat humanis di abad ke dua puluh. Berikut terjemahan lirik lagu "Imagine";

Bayangkan tiada surga..
Mudah jika kau coba..
Tiada neraka di bawah kita..
Di atas kita hanya angkasa..
Bayangkan semua manusia..
Hidup untuk hari ini saja..
Bayangkan tiada negara..
Tak sukar untuk dilakukan..
Tak perlu membunuh atau terbunuh..
Dan juga tiada agama..
Mungkin kau sebut aku pemimpi..
Tetapi aku bukan satu-satunya..
Kuharap suatu hari kau bergabung dengan kami..
Dan dunia akan menjadi satu..

Lagu ini terpilih sebagai "lagu abad ini" dalam beberapa jajak pendapat yang diselenggarakan di tahun 1999. Ini merupakan indikasi paling tepat tentang perasaan sentimental yang digunakan untuk menyampaikan humanisme kepada massa, karena kurangnya landasan ilmiah atau rasional humanisme. Humanisme tidak dapat menghasilkan keberatan rasional terhadap agama ataupun kebenaran yang diajarkannya, tetapi berusaha menggunakan metode sugestif semacam ini.
Demi satu tujuan, jika plan A gagal, maka plan B harus dilaksanakan. Maka begitu lah; ketika janji-janji yang diumbar Manifesto Humanis I pada 1933 terbukti gagal, empat puluh tahun kemudian (1973) para humanis mengajukan konsep kedua (Manifesto Humanis II).
Pada awal teks ini ada upaya untuk menjelaskan mengapa janji-janji pertama tidak membuahkan hasil. Walaupun ada fakta bahwa penjelasan ini sangat lemah, ini menunjukkan keterikatan abadi humanisme terhadap filsafat ateis mereka

Selasa, 02 Juli 2013

Doktrin Humanisme III

Premis pertama Manifesto Humanis yang menyatakan bahwa alam semesta ada dengan sendirinya dan tidak diciptakan, yang dijadikan dalih pembenaran bahwa Tuhan tak ada, juga telah digugurkan oleh serangkaian penemuan astronomis yang membuktikan bahwa alam semesta bermula dari sebuah ledakan dahsyat yang disebut “Dentuman Besar” sekitar 15-17 miliar tahun lalu. Bahkan saat ini alam semesta tengah berkembang, ditandai oleh munculnya bintang-bintang baru dan matinya bintang-bintang yang telah berusia tua, dan sebagainya.

Pemikir ateis, Anthony Flew, mengatakan begini atas temuan para astronom itu.; “… karenanya saya mulai mengakui bahwa ateis Stratonisian telah dipermalukan oleh konsensus kosmologis kontemporer. Karena tampaknya para ahli kosmologi memberikan bukti ilmiah tentang apa yang oleh menurut St. Thomas tak dapat dibuktikan secara filosofis; yakni bahwa alam semesta memiliki permulaan….”
Doktrin Humanisme tak hanya merupakan buah fikiran dari sekelompok orang yang tidak berpijak pada fakta yang terbentang di jagat raya, selain hanya fokus pada tujuan yang hendak dicapai, yakni mengajak semua orang dalam kesesatan dan membentuk sebuah komunitas baru yang dapat diatur atau dikuasai; sebuah tatanan dunia baru.

Ajaran humanisme yang lebih mengedepankan ‘perikemanusiaan’ namun mengabaikan agama sebagai benteng prilaku, sikap, gaya hidup, dan cara berfikir setiap orang, yang diklaim dapat menciptakan harmonisasi dalam kehidupan, ketenteraman, dan kebahagiaan, justru telah menimbulkan dampak mengerikan dalam sejarah kehidupan anak manusia. Enam tahun setelah Manifesto Humanis dipublikasikan, Perang Dunia II meletus, sebuah catatan malapetaka yang dibawa ke dunia oleh ideologi Fasis yang sekuler.

Ideologi humanis lainnya, Komunisme, mendatangkan kekejaman yang tak terperi. Pertama terhadap bangsa Uni Soviet, kemudian Cina, Kamboja, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan berbagai negara Afrika dan Amerika Latin. Sebanyak 120 juta manusia terbunuh oleh rezim atau organisasi komunis. Juga telah jelas bahwa merek humanisme Barat (sistem kapitalis) tidak berhasil membawa kedamaian dan kebahagiaan kepada masyarakat mereka sendiri ataupun kepada wilayah-wilayah lain di dunia.
Keruntuhan argumen humanisme tentang agama juga telah tampak pada lapangan psikologi. Mitos Freudian, sebuah batu pijakan dari dogma ateis semenjak awal abad kedua puluh, telah digugurkan oleh data empiris. Patrick Glynn, dari Universitas George Washington, menerangkan fakta ini di dalam bukunya yang berjudul God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World.
Seperempat abad terakhir dari abad kedua puluh tidaklah ramah terhadap pandangan psikoanalitik. Yang paling signifikan adalah ditemukannya bahwa pandangan Freud tentang agama (belum lagi sekumpulan besar masalah lain) adalah benar-benar keliru. Yang cukup ironis, riset ilmiah dalam psikologi selama dua puluh lima tahun terakhir telah menunjukkan bahwa, jauh dari sebagai penyakit saraf atau sumber dari neuroses sebagaimana dinyatakan Freud dan murid-muridnya, keyakinan agama adalah salah satu kolerasi yang paling konsisten dari kesehatanmental dan kebahagiaan yang menyeluruh. Kajian demi kajian telah menunjukkan hubungan kuat antara keyakinan dan praktik agama di satu sisi, dan tingkah laku yang sehat sehubungan dengan masalah-masalah seperti bunuh diri, penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang, perceraian, depresi, bahkan mungkin mengejutkan, tingkat kepuasan seksual di dalam perkawinan, di sisi lain.