Jumat, 26 Oktober 2012

Bahaya Steroid


Steroid merupakan senyawa organik dari lemak sterol tidak terhidrolisis. Steroid merupakan senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (Saturated Tetracylic Hydrocarbon) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon, nandronol dekanoat, dan lain lain. Steroid alami diproduksi oleh tubuh, menjadi hormon yang bernama kortikosteroid, yaitu hormon yang dapat merespon tubuh pada saat tubuh stres dan mempunyai sifat menyembuhkan luka dan anti radang.

Yang berbahaya adalah steroid buatan. Seringkali digunakan oleh orang yang gemar olah raga beban (weight training) sebagai jalan pintas untuk menaikkan massa otot tanpa perlu berlatih dalam waktu lama dan usaha keras. Dokterpun memberikan steroid untuk pengobatan berbagai gangguan dan penyakit, bukan untuk pembesaran otot.

Banyak yang mengatakan steroid itu tidak aman. Aman sepanjang dianjurkan oleh dokter dan terukur dosisnya, dan digunakkan untuk keperluaan medis, bukan untuk lainnya, seperti pembesaran otot. Sebaiknya steroid dihindari bila tidak sesuai dengan keperluaan kesehatan atau hanya sekedar untuk mendapatkan massa otot yang besar secara cepat tanpa berlatih sungguh – sungguh. Tapi benar, dalam waktu singkat steroid dapat meningkatkan massa otot dengan sangat cepat. Namun tetap saja berbahaya untuk tubuh. Jenis yang sering digunakan adalah anabolik steroid.

Efek pada laki – laki :
Produksi hormon testosteron menurun, mengakibatkan testis menyusut. Rambut dikepala dan tubuh menipis atau rontok dengan cepat. Jumlah sperma menurun drastis. Impotensi. Ukuran payudara dan puting membesar seperti milik perempuan. Prostat membesar.

Efek pada perempuan :
Ukuran payudara mengecil karena hormon steroid umumnya adalah testosteron. Klitoris akan membesar.
Jumlah rambut di wjah dan tubuh bertambah. Suara menjadi berat seperti laki – laki. Gangguan periode menstruasi.

Gangguan lainnya akibat penggunaan steroid adalah :
Depresi, peningkatan fungsi hati, tekanan darah meningkat, kolestrol meningkat, mimisan, insulin yang tidak peka terhadap glukosa, diare, sembelit, dan lain – lain.