Sabtu, 29 Juni 2013

Doktrin Humanisme I

Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu. (Wikipedia)

Humanisme modern dibagi kepada dua aliran. Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas. Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan kebudiluhuran dari keberhasilan serta kemungkinan yang dihasilkan umat manusia. (Wikipedia)

Humanisme sekular mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama. Humanisme sekular juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui logika. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini menganggap bahwa mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat-istiadat dan agama setempat. (Wikipedia)

banyak orang yang memandang ajaran humanisme sebagai sebuah gagasan yang positif karena mengingatkan orang untuk cinta kepada sesama, memiliki toleransi, berperikemanusiaan, cinta akan perdamaian, dan persaudaraan. Akan tetapi sesungguhnya secara filosofis makna humanisme jauh lebih signifikan dari itu, karena humanisme adalah cara berpikir yang mengemukakan konsep perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan.
Dengan kata lain, humanisme mengajak manusia berpaling dari Tuhan, dan hanya mementingkan keberadaan dan identitasnya sendiri. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun”

Definisi paling jelas tentang humanisme dikemukakan oleh salah seorang juru bicara humanisme paling terkemuka masa kini, Corliss Lamont. Dalam bukunya yang berjudul “Philosophy of Humanism”, ia menulis begini;

“ … Humanisme meyakini bahwa alam merupakan jumlah total dari realitas, bahwa materi-energi dan bukan pikiran yang merupakan bahan pembentuk alam semesta, dan bahwa entitas supernatural sama sekali tidak ada. Ketidaknyataan supernatural ini pada tingkat manusia berarti bahwa manusia tidak memiliki jiwa supernatural dan abadi; dan pada tingkat alam semesta sebagai keseluruhan, bahwa kosmos kita tidak memiliki Tuhan yang supernatural dan abadi”.

Humanisme nyaris identik dengan ateisme. Bahkan sebagian orang menggunakan humanisme sebagai nama lain bagi ajaran yang tidak mengakui adanya Tuhan tersebut, dan ini diakui oleh kaum humanis.